Tips Bisnis Catering dari Rumah
Berikut kiat-kiat dari tabloit NOVA yang dipaparkan oleh Safir Senduk.
KIAT SUKSES BISNIS KATERING
Kesibukan dan ingin praktis. Itulah yang mendorong masyarakat modern menyerahkan urusan dapur kepada orang lain (katering). Bukan hanya saat acara pesta, bahkan untuk menu sehari-hari. Tak heran kian banyak bermunculan usaha katering rumahan. Tertarik? berikut kiat-kiatnya.
Salah satu contoh sukses adalah Ny. Nining, pemilik Melan Katering Jakarta, "Keempat anak saya bisa lulus menjadi sarjana berkat bisnis katering yang saja jalani sejak tahun 1968. Seorang diantaranya sekarang menjadi dokter," kata Nining bangga.
UNTUNG DAN RISIKO BESAR
Menurut Safir Senduk, salah seorang perencana keuangan, usaha katering rumahan bisa menambah penghasilan di luar penghasilan pokok sebuah keluarga. "Bisnis ini sangat menarik bagi perempuan lantaran mereka cukup terampil dalam dalam hal masak memasak. Mereka juga memiliki pengetahuan manajemen boga seperti masalah pembelanjaan bahan makanan, pengolahan, pengaturan menu serta masalah penyajian hingga pelayanan. Hal ini terasah secara alami karena kebiasaan perempuan lebih banyak turun ke dapur," papar Safir.
Persis seperti yang menjadi alasan Niken, pemilik katering Bakul Sunda Jakarta, "Saya dan teman-teman suka dan bisa memasak, jadi kita pikir tidak ada salahnya kalau membuka bisnis katering karena kita mampu. Sekalian menyalurkan hobi memasak dan menambah penghasilan, meski tidak terlalu besar."
Soal keuntungan berapa besar dari usaha, Safir mengaku tak tahu pasti. "Tetapi saya kira bisnis ini keuntungannya cukup besar walau risiko yang harus ditanggung juga cukup besar," jelasnya. Safir membandingkan antara harga gelas dan makanan.
Safir lantas membandingkan usaha katering ini dengan usaha dagang lainnya. "Misalnya kita membeli gelas seharga Rp 1.000 lalu kita jual Rp 1.500 per buahnya. Sedangkan bisnis makanan, kita harus membeli bahan mentahnya dulu seharga Rp 100.000 lalu kita mengolahnya, kemudian dibuat menjadi beberapa porsi. Dan satu porsinya kita dapat menetapkan harga tertentu sehingga jika ditotal harga akan jauh melebihi harga belanja bahan mentahnya. Sehingga keuntungannya jauh lebih besar pula," papar Safir.
Betapapun kecilnya usaha katering yang dilakukan, Safir menyarankan untuk menekuni bisnis tersebut secara serius. "Artinya bisnis mereka sebagai usaha yang tidak main-main dan tanganilah dengan cara yang profesional pula."
Banyak hal yang bisa dilakukan dapat untuk memajukan bisnis ini. "Pada dasarnya setiap usaha katering sudah memiliki tips-tips yang pada umumnya sama. Seperti cara memasarkan, penetapan harga, menu atau pelayanan."
Untuk lebih detilnya Safir menjelaskan lebih rinci tips-tips yang dapat dilakukan oleh mereka yang membuka usaha katering.
1. Pemasaran
Tentukan pasar atau menjemput bola. Tidak ada salahnya membuat brosur sebagai langkah promosi selain upaya dari mulut ke mulut. Ada baiknya mereka yang berbisnis katering ini menguasai teknologi. Sekarang era-nya internet, di mana-mana orang menggunakan internet. Tidak ada salahnya menyarankan rekan-rekan mereka untuk mem-forward iklan katering ke rekam-rekan yang lainnya.
2. Harga
Menurut Safir, biasanya pelanggan akan lebih memilih usaha katering yang menetapkan harga bersaing. "Kalau katering itu menerima pesanan dari ibu-ibu yang tinggal di kompleks perumahan, biasanya sedikit lebih cerewet dibandingkan dengan pelanggan dari kantoran," tutur Safir tertawa. Agar lebih mudah menarik pelanggan, tetapkan harga tidak melampaui harga standar satu porsi makanan di kawasan sekitarnya.
3. Menu
Menu bisa memabuat pelanggan tidak pindah katering adalah pilihan menu. "Orang kantoran yang langganan katering cenderung tidak terlalu rewel dalam masalah menu. Asal makanan tidak basi dan enak, mereka akan langsung memakannya. Berbeda dengan pelanggan dari kalangan ibu-ibu. Mereka biasanya lebih teliti terhadap jenis makanan, menu dan kebersihannya." Gantilah menu makanan sesering mungkin untuk menghindari
kebosanan dari para pelanggan. Dengan tidak melupakan teknik pembuatan yang tetap memperhatikan segi kebersihan saat pengolahan makanan. Jangan sampai hasil pengolahan mengecewakan pelanggan.
4. Rasa
"Orang akan segan untuk berpindah katering jika lidahnya sudah cocok dengan katering langganannya. Walaupun menu berubah, taste makanan harus tetap diperhatikan, agar para pelanggan tidak merasakan rasa yang aneh atau berubah dilidah."
Ada baiknya juga, ujar Safir, setiap memasarkankan usaha kateringnya disertai dengan menu yang tersedia saat itu untuk lebih menarik minat pelanggan.
5. Pelayanan
"Hal ini juga sangat penting untuk terus memperpanjang umur usaha dan mempertahankan para pelanggan agar tidak lari ke katering lain. "Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, menyeriusi bisnis katering tidak akan rugi jika memperhatikan banyak hal. Misalnya saja katering rumahan yang melayani katering melalui telepon, usahakan yang mengangakatnya jangan anak kecil. Jadikan katering ini sebagai usaha serius dan profesional," tegas Safir.
Selain akses komunikasi yang mesti ditangani dengan serius, berikan informasi lengkap pada pelanggan mengenai usaha katering yang dijalankan. "Kalau ada pelangan yang menayakan menu apa hari ini, jawablah dengan ramah dan rinci agar tidak mengecewakan," lanjut Safir.
Setelah urusan akses komunikasi lancar, perhatikan juga pelayanan delivery-nya. "Untuk usaha katering yang juga sekaligus mengantar ke tempat tujuan, harus memperhatikan masalah kecepatan. Hal ini penting karena jika layanan antar ini terlambat datang, bukan pelanggan yang didapat melainkan komplain yang akan diterima. Jangan sampai pelanggan kehilangan rasa lapar karena telalu lama manunggu." Usahakan paling lambat 30 menit pesanan sampai di tempat tujuan.
Jika terlanjur ada kekecewaan dari pelanggan, jangan takut menerima komplain. Hadapi dengan kepala dingin dan tetap ramah. Jadikan pelajaran untuk melayani pelanggan berikutnya.
No comments:
Post a Comment